Pasti setelah membaca judul artikel ini, terbersit pertanyaan seperti pada gambar di atas. Bagaimana kita bisa menerapkan kalau tidak tahu apa yang dimaksud budaya positif?
Budaya positif merupakan hal-hal yang dilakukan untuk dapat meningkatkan kesadaran peserta didik tanpa memberikan tekanan sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara guru dan peserta didik dan dapat membentuk karakter peserta didik.
Budaya positif di sekolah dapat terbangun melalui kolaborasi semua pihak terutama guru yang berinteraksi langsung dengan peserta didik. Terciptanya budaya positif di sekolah sangat penting dalam menunjang pembentukan karakter peserta didik.
Cara membangun budaya positif di Sekolah yaitu;
- Keteladanan Guru
- Pembiasaan
- Memberikan pujian pada hasil karya siswa
- Memberikan penghargaan terhadap usaha yang dilakukan siswa
- Menghindari hukuman
- Mengajak diskusi siswa jika ada permasalahan
- Mengajak siswa untuk membuat kesepakatan disiplin positif
Cara
Guru Menjalin Hubungan dengan siswa untuk membangun budaya positif di Sekolah
- u Memberikan kepercayaan pada siswa
- u Berkomunikasi aktif dengan peserta didik
- u Memberikan apresiasi
- u Mengajak siswa untuk menemukan masalah dan memecahkannya secara bersama
- u Membuat kesepakatan kelas secara Bersama
- u Menganggap semua siswa memiliki potensi
- u Refleksi diri sendiri Berdiskusi dengan teman sejawat
Melalui budaya positif maka akan terbentuk disiplin positif. Disiplin berasal dari
Bahasa latin yaitu disciplina artinya belajar. Disiplin diri membuat orang
dapat menggali potensinya untuk mencapai tujuan dan apa yang dihargai. Disiplin
bukan dilakukan untuk mendapatkan kepatuhan dan ketidak nyamanan tapi lebih pada
menghargai sesuatu sehingga timbul kesadaran untuk menerapkan tidak hanya untuk
dirinya sendiri tapi juga dapat mengingatkan orang lain. Inilah yang dimaksud
dengan disiplin positif.
Dalam
menanamkan budaya positif hendaknya guru berperan/ memiliki posisi sebagai
manajer, bukan sebagai penghukum, pembuat orang merasa bersalah, sebagai teman,
ataupun sebagai pemantau sehingga dapat menguatkan pribadi dan meletakkan
dirinya sebagai individu yang positif dan dapat mengevaluasi dirinya bahkan
memperbaiki diri sehingga dapat menuntun terbentuknya karakter dalam diri
peserta didik.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Ki Hajar Dewantara bahwa
"Tujuan Pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat"
Budaya positif dibangun mulai dari hal-hal yang kecil seperti membuat kesepakatan kelas. Kesepakatan
kelas merupakan upaya membentuk budaya positif yang melibatkan peserta didik
untuk menerapkannya. Disiplin positif dapat diwujudkan melalui kesepakatan
kelas. Berikut tips membuat kesepakatan kelas:
Contoh Kesepakatan Kelas sebagai berikut:
Melalui kesepakatan kelas diharapkan terbentuknya motivasi intrinsik peserta didik dalam mematuhi tata tertib karena dibuat berdasarkan kesepakatan bersama sehingga dapat membantu guru dan peserta didik dalam menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan membentuk karakter peserta didik.
Disinilah peran guru penggerak untuk menggerakkan komunitas dan bekerja secara kolaboratif untuk mengembangkan budaya positif secara konsisten dimulai dari diri sendiri, kelas, dan yang lebih luas yaitu sekolah maupun lingkungan sekitar.
#calongurupenggerak
#budaya positif